Selasa, 10 Juli 2018

ERP (Enterprise Resource Planning)


PENGERTIAN

Sistem ERP adalah sebuah terminology yang secara de facto adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan seperti dana,manusia,mesin,suku cadang,waku,material dan kapasitas.
SEJARAH ERP
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
Tahapan Evolusi ERP :

§  Tahap Pertama : Material Requirement Planning (MRP). Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material.
§  Tahap Kedua : Close-Loop MRP. Merupakan sederetan fungsi dan tdk hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyesuaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau di ganti jika diperlukan.
§  Tahap Ketiga : MRP-II. Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan
§  Tahao Keempat : ERP. Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah.
§  Tahap Keliam : Extended ERP (ERP II). Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan thn 2000, serta lebih komplek dari ERP sebelumnya.

MANFAAT ERP

Berikut ini adalah sebagian kecil manfaat dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:
1. Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Standarisasi Proses Operasi.
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
3. Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak unit bisnis dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.

Limbah Rumah Tangga


DEFINISI

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

DAMPAK

1.       TANAH :
Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.

2.       AIR :
Pencemaran air oleh limbah rumah tangga salah satunya yang berwujud cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai. Sedangkan limbah rumah tangga yang berwujud padat berupa bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri, dan jamur.Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati.



3.       UDARA
Pembakaran, seperti pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, industri,kendaraan bermotor, dan lain-lain. Bahan-bahan pencemar yang dihasilkan antara lain asp, debu, pasir halus, dan gas.
Proses pengolahan dan pemanasan, seperti pada proses pengolahan, daging, ikan dan penyamakan. Bahan pencemar yang dihasilkan terutama aspal, debu, dan bau.
 Pembuangan limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Pencemarannya terutama adalah dari instalasi pengolahan air buangannya. Sedangkan bahan pencamarnya yang terutama adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk

DAMPAK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

air yang sudah tercemar dan kemudian tidak dapat di gunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, akan menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk memulihkannya, padahal air yang di butuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak. Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, kalau air sudah tercemari air tersebut tidak bisa di gunakan untuk keperluan industri usaha untuk meningkatkan kehidupan manusia tidak akan tercapai. Air tidak dapat di gunakan untuk keperluan pertanian, karna airnya sudah tercemar maka tidak bisa digunakan lagi sebagai irigasi, untuk pengairan di persawahan dan kolam perikanan, karena adanya senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis pada pH air.
Dampak dari pembungan limbah padat organik yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah padat organik yang didegradasi oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap (busuk) akibat penguraian limbah tersebut menjadi yang lebih kecil yang di sertai dengan pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Limbah organic yang menghasilkan yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap lagi (lebih busuk) karena protein yang yang mengandung gugus amin itu akan terurai menjadi gas ammonia.
Dampak dalam kesehatan yaitu dapat menyebabkan dan menimbulkan penyakit, potensi bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan adalah: penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat. Penyakit kulit seperti kudis dan kurap.

REAKSI KIMIA

Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah, ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3). 
Limbah beracun terdiri dari:
  1. Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
  2. Limbah mudah terbakar adalah limbah yang apabila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan apabila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
  3. Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
  4. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit, atau mulut.
  5. Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.

Kutipan Dalam Bahasa Indonesia


PENGERTIAN KUTIPAN
Kutipan merupakan suatu kalimat yang berisi gagasan, ide, atau pendapat seseorang yang dijadikan bahan acuan yang diambil dari berbagai sumber ( media cetak, online, atai audio). Kata kutipan berdasarkan KBBI memiliki arti pungutan atau petikan. Menurut KBBI, mengutip diartikan sebagai mengambil perkataan atau kalimat dari buku baik fiksi atau nonfiksi.  Orang yang mengambil kutipan disebut dengan pengutip, sedang proses mengutip disebut pengutipan. Mengutip gagasan dari berbagai sumber disesuaikan dengan kebutuhan.
kutipan dapat dijadikan sebagai pendukung  argumentasi penulis terutama karya ilmiah yang harus logis dan sesuai fakta, tidak asal- asalan maka perlu gagasan- gagasan pendukung dari para ahli atau hasil penelitian sebelumnya.

FUNGSI DARI KUTIPAN

1.      Landasan teori karya ilmah. Banyak penelitian – penelitian yang dilakukan karena didasarkan pada pernyataan seseorang dari berbagai sumber antara lain buku, journal, dan lainnya
2.      Pandangan atau acuan. Seperti kutipan ayat- ayat Tuhan, Nabi, atau pendapt seseorang dapat dijadikan pandangan terhadap melihat sesuatu.
3.      Penguat argumen. Sama seperti pada nomor 2, dalam hal ini kutipan dapat dijadikan sebagai bahan penguat argumen penulis.
4.      Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
5.      Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
6.      Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
7.      Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
8.      Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
9.      Meningkatkan estetika penulisan.
10.  Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.

TUJUAN MENGUTIP
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.

HAL HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN SAAT MENGUTIP
1.      Sebagai pengutip tidak diperkenankan untuk mengubah apapun, kata atau kalimat, meski bertujuan untuk membenarkan ejaan atau sebagainya. Oleh karena itu, jika menemukan ejaan yang salah dalam sumber yang dikutip,  pengutip tidak dikenankan untuk membenarkannya.
2.      Dalam mengutip gagasan seseorang, pengutip diperbolehkan menghilangkan beberapa kata atau kalimat yang dikiranya tidak mengubah arti atau makna dari gagasan yang dikutip. Bagian- bagian yang dihilangkan dapat diganti dengan tanda titik atau spasi.
3.      Sebelum mengutip, pengutip harus mempertimbangkan terlebih dahulu apakah kutipan tersebut perlu dilakukan atau tidak
4.      Pengutip harus memperhatikan ketelitian dan ketepatan kutipan, termasuk penting atau tidak kutipan dilakukan, dari segii penulisan yang tidak mengubah makna dan lain sebagainya. Kutipan dirasa perlu jika terkait dengan teori atau hasil penemuan.
5.      Perhatikan teknik dan jenis kutipan. Sebaiknya jangan terlalu sering mengunakan jenis kutipan langsung.

JENIS KUTIPAN

a. Kutipan langsung:
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

c. Kutipan pada catatan kaki
Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran akhir bab sebuah karangan ilmiah.Catatan kaki berfungsi untuk memberikan keterangan dan komentar, serta menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyususanaan daftar bacaan.
Cara penulisan catatan kaki memiliki beberapa aturan yang harus diperhatikan. Hal ini diterapkan agar penggunaan catatan kaki tersebut memang benar-benar berguna dan mudah dimerngeti. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tata cara penulisan catatan kaki:
1.      Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2.      Catatan kaki diketik berspasi satu.
3.      Diberi nomor.
4.      Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5.      Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6.      Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7.      Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8.      Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9.      Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
10.  Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11.  Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
Contoh Catatan Kaki:
2Sayidiman Suryohadiprojo, “Tantangan Mengatasi Berbagai Kesenjangan”, Republika, No. 342/II, 21 Desember 1994, h. 6.
3”PWI Berlakukan Aturan Baru” [Berita], Republika,No. 346/II, 28 Desember 1994, h. 16.

d. Kutipan atas ucapan lisan
Kutipan harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau kutipan tidak langsung.

Contoh Kutipan Atas Ucapan Lisan :
Dalam menjawab nota Keuangan & RAPBD Daerah Khusus Ibukota tahun 1973. tanggal 2 Pebruari 1973, Gubemur Ali Sadikin mengatakan a.l. :
“… Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu………….pendapat yang dikutip itu dari segala sudut. Kutipan-kutipan itu akan turut meletakkan dasar-dasar bagi kesimpulan yang akan diturunkannya,baik dalam bab tersebut,
maupun yang akan direkapitulasinya dalam kesimpulan terakhir dari tulisan itu.

e. Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat lagi kutipan.

Contoh Kutipan Dalam Kutipan:
1.                bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.

Misalnya:
Pencemaran nama baik melalui internet ini cukup dengan menggunakan pasal KUHP.
Kutipan dalam kutipannya : “Pencemaran nama baik melalui internet ini cukup dengan menggunakan pasal KUHP”.
2.                bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.


Misalnya:
Di dalam artikel majalah terdapat kalimat seperti ini
Sering kali,kita hanya ‘dinilai’ dari penampilan luarnya saja.
Kutipan dalam kutipannya : Sering kali,kita hanya “dinilai” dari penampilan luarnya saja.

f. Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hinggga perhentian terdekat, (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.

Contoh Kutipan Dalam Kutipan:
“Uang dan ketenaran memudahkan saya mengakses godaan”,kata Tiger Woods,”Saya memohon maaf sebesar-besarnya atas tindakan saya yang tidak bertanggung jawab dan hanya memikirkan diri sendiri”.


Present & Past Tense


Present

Simple Present
Rumus active : S + V1 + O
Rumus Passive : O + tobe + V3
Ex : Active : I bite a Bread  (menggigit)
       Passive : the bread is bitten by me 

Present Future
Rumus Active : S + Will + V1 + O
Rumus Passive : O + Will + Be + V3
Ex : Active : I will break the glass ( memecahkan/merusak)
       Passive : The glass will be broken by me

Present Perfect
Rumus active : S + Have/Has + V3 + O
Rumus Passive : O + Have/Has + Been + V3
Ex : Active : She has sung a song (menyanyi)
       Passive : A song has been sung by her

Present Continuous
Rumus Active : S + tobe + V-ing + O
Rumus Passive : O + tobe + Being + V3
Ex : Active : He is blow a balloon ( Meniup )
       Passive : A Balloon is being blown

 Present Future Perfect
Rumus Active : S + Will + Have + V3 + O
Rumus Passive : O + Will + Have + Been + V3
Ex : Active : We will have built a building (membangun/membuat)
       Passive : A Building will have been built by us

Present Future Continuous
Rumus Active : S + Will + Have + Been + V-ing
Rumus Passive : O + Will + Have + Been + Being + V3
Ex : Active : My brother will have been burning the trash (membakar)
       Passive : The Trash will have been being burnt by my brother

Present Perfect Continuous
Rumus Active : S + Have/Has + Been + V-ing + O
Rumus Passive : O + Have/Has + Been + Being + V3
Ex : Active : I have been driving a truck ( mengemudi/menyetir)
       Passive : A truck have been being driven by me

Present Future Perfect Continuous
Rumus Active : S + Will + Have + Been + V-ing + O
Rumus Passive : O + Will + Have + Been + Being + V3
Ex : Active : He will have been paying the tax ( membayar)
       Passice : The tax will have been being paid by him

Past



Simple Past
Rumus Active : S + V2 + O
Rumus Passive : O + tobe + V3
Ex : Active : Chika selling a computer ( menjual )
       Passive : A Computer was sold by chika

Past Future
Rumus Active : S + Would + V1 + O
Rumus Passive : O + Would + be + V3
Ex : Active : I Would drink the juice ( minum )
       Passive : The juice would be drunk by me

Past Perfect
Rumus Active : S + Had + V3 + O
Rumus Passive : O + Had + been + V3
Ex : Active : Divi had eaten the noodle ( memakan )
       Passive : The noodle had been eaten by divi

Past Continuous
Rumus Active : S + tobe ( was/were ) + V-ing + O
Rumus Passive : O + tobe ( was/were ) + being + V3
Ex : Active : Dira was swimming in the pool ( berenang )
       Passive : In the pool was being swum by dira

Past Future Perfect
Rumus Active : S + Would + Have + V3 + O
Rumus Passive : O + Would + Have + Been + V3
Ex : Active : They Would Have won that prize (memenangkan / juara )
       Passice : That prize would have been won by them.

Past Future Continuous
Rumus Active : S + Would + Be + V-ing
Rumus Passive : O + Would + Be + Being + V3
Ex : Active : I would be fixing your mobile phone ( memperbaiki )
       Passive : Your mobile phone would be being fixed by me 

Past Perfect Continuous
Rumus Active : S + Had + Been + V-ing + O
Rumus Passive : O + Had + Been + Being + V3
Ex : Active : My Father had been wearing a jacket ( memakai )
       Passive : A jacket had been being worn by my father

Past Future Perfect Continuous
Rumus Active : S + Would + Have + been + V-ing + O
Rumus Passive : O + Would + Have + been + Being + V3
Ex : Active : My sister would have been writing a story ( Menulis )
                      A Story would have been being written by my sister 

Apasih Manusia,Tubuh,Jiwa dalam hal Material,Spiritual,Dualisme ?




Materialisme
Spritualisme
Dualisme
Manusia
-          Menempati ruang dan waktu, memiliki keluasan dan bersifat objektif.

-          Materialis percaya bahwa tidak ada kekuatan apapun yang bersifat spiritual di balik gejala atau peristiwa yang bersifat material.

-          Yakin bahwa tidak ada gerak atau perilaku yang ditimbulkan oleh dirinya sendiri.
-          Menurut paham Idealis percaya bahwa ada kenyataan spiritual di belakang setiap kejadian. Esensi dari kenyataan spiritual ini adalah berpikir

-          Dalam aliran idealis telah mengenal Tuhan dan aliran ini juga selaras dengan aliran rasionalisme dalam aliran filsafat.

-          Menurut paham idealisme, sumber atau penggerak utama perilaku bukan kekuatan eksternal melainkan kekuatan internal yakni jiwa, yang hendak mewujudkan dirinya dalam menggapai nilai-nilai pribadinya dan norma-norma atau hukum-hukum masyarakat dan agamanya.


-          Menurut paham dualisme, kenyataan sejati pada dasarnya adalah bersifat fisik dan juga bersifat spiritual.

-          Menurut paham dualisme tidak betul kalau dikatakan bahwa esensi kenyataan adalah sesuatu yang bersifat fisik atau material, karena banyak kejadian di bumi ini yang tidak bisa dijelaskan berdasrkan pada gejala yang dapat diukur atau diamati oleh panca indera.


-          Menurut paham dualisme bahwa kenyataan sejati merupakan perpaduan antara materi dan jiwa.
Tubuh
-          Mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya itu adalah gerakan yang mekanis artinya, gerak yang tetap selamanya atau gerak yang berulang-ulang seperti mesin yang tanpa perkembangan atau peningkatan secara kualitatif.

-          Materi adalah sesuatu yang selalu dengan cara-cara tertentu menyentuh panca indera kita, sedang sifat-sifat yang kita kenal dari bermacam hal-ichwal itu adalah hasil dari bermacam impresi atau berbagai macam perubahan yang terjadi di alam pikiran kita terhadap hal-ichwal itu.

-          Sebagai pelengkap jasmani tubuh/badan.
-          Menurut paham pascal manusia adalah makhluk yang rumit dan kaya akan variasi serta mudah berubah. Untuk itu matematika, pikiran dan logika tidak akan mampu dijadikan alat untuk memahami manusia

-          bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan jiwa dan roh. Menurut paham ini, objek-objek fisik tidak dapat dipahami terlepas dari spirit.

-           Tubuh di pakai sebagai “sarana” untuk menghayati kehadiran tuhan.













-          Bahwa tubuh bisa mati dan oleh karena itu, jiwanya juga akan ikut mati.

-          Tubuh dan jiwa merupakan esensi dari ada. Kedua-duanya saling “memberikan diri” satu sama lain, dan membentuk satu kesatuan. Dan, kematianlah yang mengakhiri kesatuan ini  jiwa akan lepas dari tubuh, dan tubuh akan ’berhenti’ dan menjadi sesuatu yang lain.

-          jiwa dan tubuh merupakan dua aspek dari substansi yang sama, yakni manusia.
Jiwa
-          Berperilaku karena ada suatu sebab yang mendahuluinya (stimulus), yang menuntut untuk diberikan resposn atau reaksi.

-          Materialisme tidak memperdulikan hal lain selain material, seperti
kecerdasan, jiwa, dan lain-lain. Ia beranggapan bahwa materiallah yang mempengaruhi kecerdasan, jiwa, dan lain-lain.

-          Beranggapan bahwa adanya dunia dan manusia karena adanya sebab akibat sehingga mereka tidak mengakui adanya Tuhan yang intervensi.
-          Plato, salah satu tokoh idealis mengemukakan bahwa hakikat yang paling benar adalah ide. Sebelum ada alam, sebenarnya sudah ada alam ide terlebih dahulu.
-          Idealisme yang disebut personalisme. Personalisme menekankan bahwa Roh bersifat pribadi-pribadi, masing-masing berdiri sendiri-sendiri, sehingga setiap pribadi, setiap individu, mempunyai kebebasan untuk mengekspresikan dirinya sendiri.

-          Menyatakan bahwa Roh Absolut (Tuhan) adalah bebas dan tidak terhingga, tetapi manusia sebagai bagian atau perwujudan dari Roh Absolut, tidak bebas dan berhingga.
-          dualisme mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik.

-          Jiwa, menurut pandangan Plato, tidak dapat mati karena merupakan sesuatu yang adikodrati berasal dari dunia ide.

-          Plato berpendapat bahwa jiwa itu bersifat kekal dan tidak dapat di hancurkan ataupun di hilangkan.

Sistem Informasi Perbankan Perhitungan Bunga Deposito

Soal. Pada tanggal 15 Januari 2020 Tuan Iwan menyimpan deposito berjangka senilai Rp. 12.000.000 dengan jangka waktu 3 bulan. Bunga dep...