Selasa, 10 Juli 2018

Apasih Manusia,Tubuh,Jiwa dalam hal Material,Spiritual,Dualisme ?




Materialisme
Spritualisme
Dualisme
Manusia
-          Menempati ruang dan waktu, memiliki keluasan dan bersifat objektif.

-          Materialis percaya bahwa tidak ada kekuatan apapun yang bersifat spiritual di balik gejala atau peristiwa yang bersifat material.

-          Yakin bahwa tidak ada gerak atau perilaku yang ditimbulkan oleh dirinya sendiri.
-          Menurut paham Idealis percaya bahwa ada kenyataan spiritual di belakang setiap kejadian. Esensi dari kenyataan spiritual ini adalah berpikir

-          Dalam aliran idealis telah mengenal Tuhan dan aliran ini juga selaras dengan aliran rasionalisme dalam aliran filsafat.

-          Menurut paham idealisme, sumber atau penggerak utama perilaku bukan kekuatan eksternal melainkan kekuatan internal yakni jiwa, yang hendak mewujudkan dirinya dalam menggapai nilai-nilai pribadinya dan norma-norma atau hukum-hukum masyarakat dan agamanya.


-          Menurut paham dualisme, kenyataan sejati pada dasarnya adalah bersifat fisik dan juga bersifat spiritual.

-          Menurut paham dualisme tidak betul kalau dikatakan bahwa esensi kenyataan adalah sesuatu yang bersifat fisik atau material, karena banyak kejadian di bumi ini yang tidak bisa dijelaskan berdasrkan pada gejala yang dapat diukur atau diamati oleh panca indera.


-          Menurut paham dualisme bahwa kenyataan sejati merupakan perpaduan antara materi dan jiwa.
Tubuh
-          Mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya itu adalah gerakan yang mekanis artinya, gerak yang tetap selamanya atau gerak yang berulang-ulang seperti mesin yang tanpa perkembangan atau peningkatan secara kualitatif.

-          Materi adalah sesuatu yang selalu dengan cara-cara tertentu menyentuh panca indera kita, sedang sifat-sifat yang kita kenal dari bermacam hal-ichwal itu adalah hasil dari bermacam impresi atau berbagai macam perubahan yang terjadi di alam pikiran kita terhadap hal-ichwal itu.

-          Sebagai pelengkap jasmani tubuh/badan.
-          Menurut paham pascal manusia adalah makhluk yang rumit dan kaya akan variasi serta mudah berubah. Untuk itu matematika, pikiran dan logika tidak akan mampu dijadikan alat untuk memahami manusia

-          bahwa hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan jiwa dan roh. Menurut paham ini, objek-objek fisik tidak dapat dipahami terlepas dari spirit.

-           Tubuh di pakai sebagai “sarana” untuk menghayati kehadiran tuhan.













-          Bahwa tubuh bisa mati dan oleh karena itu, jiwanya juga akan ikut mati.

-          Tubuh dan jiwa merupakan esensi dari ada. Kedua-duanya saling “memberikan diri” satu sama lain, dan membentuk satu kesatuan. Dan, kematianlah yang mengakhiri kesatuan ini  jiwa akan lepas dari tubuh, dan tubuh akan ’berhenti’ dan menjadi sesuatu yang lain.

-          jiwa dan tubuh merupakan dua aspek dari substansi yang sama, yakni manusia.
Jiwa
-          Berperilaku karena ada suatu sebab yang mendahuluinya (stimulus), yang menuntut untuk diberikan resposn atau reaksi.

-          Materialisme tidak memperdulikan hal lain selain material, seperti
kecerdasan, jiwa, dan lain-lain. Ia beranggapan bahwa materiallah yang mempengaruhi kecerdasan, jiwa, dan lain-lain.

-          Beranggapan bahwa adanya dunia dan manusia karena adanya sebab akibat sehingga mereka tidak mengakui adanya Tuhan yang intervensi.
-          Plato, salah satu tokoh idealis mengemukakan bahwa hakikat yang paling benar adalah ide. Sebelum ada alam, sebenarnya sudah ada alam ide terlebih dahulu.
-          Idealisme yang disebut personalisme. Personalisme menekankan bahwa Roh bersifat pribadi-pribadi, masing-masing berdiri sendiri-sendiri, sehingga setiap pribadi, setiap individu, mempunyai kebebasan untuk mengekspresikan dirinya sendiri.

-          Menyatakan bahwa Roh Absolut (Tuhan) adalah bebas dan tidak terhingga, tetapi manusia sebagai bagian atau perwujudan dari Roh Absolut, tidak bebas dan berhingga.
-          dualisme mengklaim bahwa fenomena mental adalah entitas non-fisik.

-          Jiwa, menurut pandangan Plato, tidak dapat mati karena merupakan sesuatu yang adikodrati berasal dari dunia ide.

-          Plato berpendapat bahwa jiwa itu bersifat kekal dan tidak dapat di hancurkan ataupun di hilangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sistem Informasi Perbankan Perhitungan Bunga Deposito

Soal. Pada tanggal 15 Januari 2020 Tuan Iwan menyimpan deposito berjangka senilai Rp. 12.000.000 dengan jangka waktu 3 bulan. Bunga dep...